Rabu, 21 Mei 2014

Prespektif Dosen Saya



didinmahardi.blogspot.com – Diantara dosen-dosen saya, ada seorang dosen yang saya suka pemikiran-pemikirannya. Sering melontarkan pemikiran-pemikiran yang berlawanan dengan wawasan umum. Dan saya suka dengan hal-hal baru seperti itu. Namun meskipun saya suka, bukan berarti saya mendukung atau setuju dengan setiap pemikiran beliau. Tetap ada pro dan kontra.

Pertama kali saya bertemu dengan beliau, saat masih semester satu. Pertemuan yang agak buruk sebenarnya. Ceritanya saat itu mata kuliah yang beliau ampu jadwalnya diajukan. Dan sialnya, saya tidak tahu tentang perubahan jadwal itu. Jadwal yang awalnya masuk jam 14:40, diajukan menjadi 13:30. Pertemuan pertama, saya masuk kelas masih berpedoman pada jadwal yang lama. Jam 14:40. Otomatis ketika saya baru masuk kelas, sontak teman-teman menjadi ribut. Saya masih tetap plonga-plongo tidak tahu apa yang diributkan teman-teman. Belum ada 10 menit saya duduk, Pak Dosen sudah mengakhiri kuliahnya. Dan saat itu saya baru sadar kenapa teman-teman bersorak heboh barusan. Menyadari hal itu, saya cuma bisa meringis, cuek aja, dan sok cool hehe. . . .

Rabu, 14 Mei 2014

Sejarah dari Sudut Lain

Prasasti ciaruteun, peninggalan kerajaan Mataram Kuno


didinmahardi.blogspot.com – Dalam literatur sejarah dunia, tak pelak kita akan mengenal nama-nama tokoh besar. Ada Marco Polo, Colombus, dan lain-lainnya. Dua orang penggagas dan penemu. Yang satu adalah penggagas bahwa bumi itu bulat, dan yang lainnya adalah penemu Benua Amerika.

Namun jika kita renungkan lebih dalam lagi, kita akan menemukan ketimpangan dalam sejarah. Ketimpangan tersebut terletak dalam sudut pandang. Sudut-sudut pandang sejarah hanya memberikan kita gambaran dari satu arah. Satu dimensi. Dimensi penguasa. Atau mungkin dimensi kaum terpelajar saja.

Senin, 05 Mei 2014

Dunia, Aku Mohon Undur Diri



Kalisat-Ponorogo, 05/05/14

Usiaku baru delapan tahun ketika untuk pertama kalinya aku mencicipi batang-batang yang dibakar itu. Ketika mencicipi untuk pertama kalinya, rasanya akan menyesakkan dada. Kepala rasanya juga akan sedikit pusing-pusing. Namun ketika diteruskan, akan ada kesegaran yang menyeruak. Melewati tenggorokan dan langsung menuju paru-paru. Ahh, , , sungguh membuat ketagihan.

Sumber gambar: http://mentoring98.wordpress.com

Apalah yang bisa dipikirkan oleh bocah usia delapan tahun. Bahkan membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang burukpun belumlah terlalu bisa dijamin keabsahannya. Yang diketahuinya hanyalah bahwa batang yang dibakar ujungnya itu rasanya enak. Segar.

Sabtu, 03 Mei 2014

Berbeda Itu Rahmat

Sumber gambar: innomuslim.com


didinmahardi.blogspot.com – Sebenarnya sudah lama saya ingin menuliskan artikel ini. Tapi terkendala banyak kendala. Kendala yang paling besar terletak pada tidak adanya referensi untuk memperkuat artikel ini. Meskipun sebenarnya bisa saja saya menuliskan artikel tanpa referensi. Karena banyak juga penulis-penulis tersohor yang menulis tanpa referensi. Bahkan ulama-ulama muslim banyak juga yang menuliskan karya-karyanya tanpa referensi.

Tapi tetap saja saya merasa perlu untuk membubuhkan referensi. Hal itu tentu saja karena status saya yang selain santri juga merupakan mahasiswa. Dan sebagai mahasiswa, tentu saya juga harus bersikap layaknya mahasiswa. Segalanya serba akademis. Termasuk jika menuliskan artikel.

Dan akhirnya, dengan terpaksa saya harus gigit jari. Referensi yang saya cari-cari tidak kunjung ketemu. Sudah banyak cara saya tempuh untuk mengais referensi ini. Mulai dari tanya-tanya temen, sampai tanya Mbah Google. Dari temen-temen cuma diberi kalimat seperti ini “iya, saya pernah denger itu. Tapi lupa dimana.” Dari Mbah Google sebenarnya ada, tapi kurang memuaskan.