Rabu, 30 Juli 2014

Mengajar Pelajar



didinmahardi.blogspot.com – Ketika menuliskan judul di atas, saya tidak berniat bersungguh-sungguh untuk mengajar. Ini hanya semacam anjuran. Agar para pelajar lebih tau bagaimana memperlakukan dan menempatkan ilmu-ilmunya. Dan nantinya dapat meraup manisnya ilmu.

Judul di atas sebenarnya adalah terjemahan bebas dari “Ta’limul Muta’alim.” Benar-benar bebas, karena sayalah yang menerjemahkannya (cuma menerjemahkan kata ta’limul muta’alim saja dan tidak beserta isinya) dengan kemampuan bahasa Arab yang sangat pas-pasan. Seorang Ahli menerjemahkan Ta’limul Muta’alim menjadi “Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu” seorang lainnya menerjemahkannya menjadi “Memberikan Tuntunan Kepada Penuntut Ilmu.” Judul-judul yang terlalu panjang bukan? Akan lebih singkat jika saya tuliskan menjadi “Mengajar Pelajar.” Lebih padat. Dan yang terpenting tidak melenceng dari yang dikehendaki susunan kata Ta’limul Muta’alim.

Rabu, 23 Juli 2014

Keluarga PUSAKA

Sementara fotonya pake ini dulu ya, foto Buber-nya belum diupload oleh tukang fotonya


didinmahardi.blogspot.com – Tentang PUSAKA ini sebenarnya saya sudah pernah menuliskannya disini. Meskipun tidak terlalu lengkap dan panjang lebar, tapi saya rasa cukup lah. Namun, tiba-tiba saya ingin menuliskannya lagi. Tentang PUSAKA. Tentang konsep organisasinya. Tepatnya mungkin bukan organisasi, tapi sesuatu yang lain, semacam keluarga.

Jumat, 04 Juli 2014

Maju Tanpa Kambing Hitam



Capres-Cawapres 2014-2019. Sumber gambar: www.siagaindonesia.com
 didinmahardi.blogspot.com – Di Indonesia, saat ini, lagi hangat-hangatnya tahun politik. Pemilihan Capres dan Cawapres untuk periode 2014-2019. Kandidatnya ada dua. Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Nyoblosnya akan dilaksanakan besok, tanggal 09 juli.

Tentu saja saat-saat ini adalah saat hangat-hangatnya kampanye. Mungkin malah bukan hangat lagi. Tapi panas. Dua kandidat mencoba saling salib di tikungan terakhir.

Perseteruan dua capres tersebut bukan tak berakibat. Kurs rupiah yang memang sudah kembang-kempis sejak tahun 2013, menjadi semakin terpuruk. Susah bangkit. Meskipun harus kita akui, bahwa pemilihan capres bukanlah faktor utama. Namun ada beberapa investor yang takut menanamkan modal di Indonesia. Karena ketatnya persaingan dua kandidat presiden itu.