Selasa, 14 April 2015

Antara Murid dan Pengagum



Seorang kawan, yang entah karena apa, tiba-tiba berkata. “Din, gimana caranya agar kuiliah cepat rampung? Beri aku motivasi”. Lah saya langsung plonga-plongo. La wong saya ini gak bisa apa-apa kok dimintai motivasi.

Selama ini saya lebih banyak mengandalkan doa apabila mengiginkan sesuatu. Atau biasanya saya hanya ingin saja, dan tiba-tiba sesuatu itu diberikan secara cuma-cuma oleh Gusti Allah. Selain senang, terkadang saya juga bertanya-tanya. Memangnya apa kebaikan yang pernah saya lakukan? Kok Gusti Allah begini baiknya kepada saya? Jangan-jangan semua ini adalah cobaan? Entahlah, siapa yang tahu dan dapat menyelami bagaimana atau apa yang dikehendaki oleh Gusti Allah dengan semua ini. Yang jelas, sebagai makhluk yang tak bisa apa-apa, sudah semestinyalah saya mengucapkan beribu syukur.

Jumat, 10 April 2015

Repelita (Karena Umur Indonesia Bukan Cuma 5 Tahun)



Al muhafadhotu ‘alal qodimis sholih wal akhdu bil jadidil ashlah. Mempertahankan hal-hal lama yang baik, dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik.

Kalimat yang sering diungkapkan oleh kalangan Islam moderat di atas, mungkin juga tepat jika diaplikasikan dalam banyak hal lainnya. Termasuk kenegaraan.

Seperti yang pernah kita ketahui, bahwa dahulu, dimasa Orde Baru, ada dikenal istilah Repelita. Kependekan dari Rencana Pembangunan Lima Tahun. Semacam target yang ingin / harus dicapai dalam setiap lima tahun masa pemerinahan Orde Baru yang saat itu dipimpin oleh presiden Soeharto.

Repelita I (1969-1974) fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dan infrastruktur. Terlebih pada sektor-sektor pertanian. Jadi pada lima tahun itu, pemerintahan pusat dan daerah fokus pada bagaimana meningkatkan sandang dan pangan rakyat, juga sektor-sektor pendukung pertanian. Efek atau hasil dari Repelita I ini adalah meningkatnya lapangan kerja dan akhirnya juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.