Sabtu, 24 September 2016

Peran

(Prespektif) Sumber Gambar


Sebenarnya sudah agak terlambat kalau saya membahas ‘peran’ sekarang. Pasalnya, peran merupakan teori pertama dalam skripsi saya. Saya lupa tepatnya kenapa saya tidak menuliskan peran dalam step proses perjalanan skripsi ini. Bisa karena saya lupa, atau karena teori peran yang saya cari dan saya harapkan akan rumit ternyata mengecewakan. Sejauh yang saya cari, teori peran yang saya temukan hanya sampai pada pengertian-pengertian saja.

Ketika melihat skripsi-skripsi yang juga membahas peran, memang rata-rata hanya berhenti pada pengertiannya saja. Kemudian dilanjutkan dengan peran objek penelitian. Dalam kasus saya, setelah mengungkapkan pengertian peran, dilanjutkan dengan “peran pariwisata bagi perekonomian”.

Masalah kemudian muncul ketika skripsi saya sowan-kan kepada dosen pembimbing. Dalam anggapan pembimbing saya, “peran pariwisata bagi perekonomian” terlalu umum. Atau justru bisa dijadikan penelitian tersendiri. Tidak sepantasnya diletakkan dalam kerangka teori. Pilihannya kemudian menjadi dua, “peran pariwisata bagi perekonomian” dipindah ke bab lima dalam skripsi saya, atau dihapus sama sekali.

Alih-alih memilih salah satu, saya justru tidak mengindahkan keduanya. “Peran pariwisata bagi perekonomian” tetap saya pertahankan. Tentu saja saya juga harus menyiapkan argumen jika kemudian terjadi masalah.

Oke “peran pariwisata bagi perekonomian” terlalu umum, tapi justru karena terlalu umum itulah maka perlu saya tampilkan. Sebagai pengantar tentu saja. Sebelum kemudian mengerucut pada wisata religi, dan khususnya pada wisata religi di makam Gus Dur.
 
Sampai saat ini sisi runcing pada penelitian saya belum ketemu. Karena penelitian dimakam Gus Dur baru sampai pada tahap pengurusan izin. Bismillah.

Yogyakarta, 24 September 2016
#NirakatiSkripsi (5)

Link Terkait
#NirakatiSkripsi (4)