![]() | |
Sumber: alhudamadrassa.wordpress.com |
didinmahardi.blogspot.com
– Cerita ini disampaikan oleh Pak M. Jamil, dosen mata kuliah Tauhid saya di
semester empat ini. Nggak tau beliau dapat sumbernya dari mana.
Dalam khazanah
dunia Islam, ada dikenal dzikir yang bunyinya seperti ini. Subhanallah
wal hamdulillah, wa laa ilaha illallah, allahu akbar, wala haula wala quwata
illa billah.
Dzikir
tersebut tidak tercipta langsung komplit seperti itu. Tapi melalui proses yang
lumayan panjang. Kemudian dirangkai satu per satu hingga membentuk wirid yang
seperti itu.
***
Selain menciptakan Malikat yang jumlahnya
sepuluh itu, Allah juga menciptakan ribuan (kayaknya lebih dari sekedar ribuan
deh..) malaikat lain dengan tugasnya masing-masing. Diantara yang ribuan itu,
ada malaikat yang ditugaskan untuk memikul Arsy. Singgasana Allah.
Setiap
malaikat Pemilkul Arsy merasa kelelahan, Allah memerintahkan mereka
untuk bertasbih, subhanallah. Dan dengan begitu, berkuranglah kelelahan
yang mereka rasakan. Dan ini menjadi awal dipopulerkannya dzikir subhanallah.
Beberapa masa
kemudian, Allah menciptakan Nabi Adam ‘alaihis salam. Yang merupakan
ayah dari setiap umat manusia. Syahdan, Nabi Adam yang awal mulanya
ditempatkan di surga itupun harus terusir.
Setelah terusir
dari surga, Nabi Adam sempat merasakan galau. Bukan karena kehilangan tempat
tinggal. Tapi lebih karena kehilangan Ridho Allah yang maha tunggal. Singkat
cerita akhirnya Nabi Adam bisa mendapatkan kembali Ridho Allah. Ini setelah
mengucapkan sholawat untuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW (makanya yang banyak baca
sholawat yak…). Setelah mendapatkan kembali Ridho dan Ampunan Allah, segeralah
Nabi Adam mengucapkan kalimat Alhamdulillah.
Demi mendengar
Nabi Adam mengucapkan kalimat yang indah seperti itu, malaikat pemikul Arsy
pun tertarik untuk ikut-ikutan melantunkannya. Setelah dilantunkan, lho kok
berat Arsy yang mereka pikul menjadi bertambah ringan. Dan dari saat itu,
malaikat menambahkan kalimat Alhamdulillah dalam wirid sehari-hari
mereka. Hingga menjadi susunan kalimat yang berbunyi Subhanallah wal
Hamdulillah.
Sedangkan
asal-usul kalimat la ilaha illallah, terjadi pada masa Nabi Nuh ‘alaihis
salam. Konon Nabi Nuh selalu menyerukan kalimat tersebut jika berdakwah
kepada umatnya. Dan kalimat yang dipopulerkan oleh Nabi Nuh inipun lagi-lagi
diikuti oleh para malaikat pemikul Arsy. Dan seperti sebelumnya, berat
Arsy yang mereka pikul pun menjadi lebih ringan. Jadilah sejak saat itu
malaikat pemikul Arsy menambah dzikir mereka menjadi Subhanallah wal hamdulillah
wa la ilaha illallah.
Allahu
Akbar itulah kata yang terucap dari lisan agung Nabi Ibrahim. Ketika pisau
yang Ia hunus untuk menyembelih putra kesayangannya justru berganti sasaran ke
seekor kambing gemuk. Demi mendengar ucapan indah yang keluar dari lisan agung Nabi
Ibrahim, malaikat pemikul Arsy pun tertarik untuk turut melantunkannya. Dan
ternyata berat Arsy yang mereka pikulpun semakin berkurang. Jadilah sejak saat
itu malaikat pemikul Arsy mewiridkan Subhanallah wal Hamdulillah wa
La Ilaha Illallahu wallahu Akbar.
Nabi Muhammad shollallahu
‘alaihi wa sallam yang merupakan penutup para Nabi, ketika dikisahkan
kepada beliau tentang kejadian-kejadian tersebut, lantas mengucapkan La
Haula Wa La Quwwata Illa Billahil ‘Aliyyil ‘Adzim. Dan kalimat yang keluar
dari lisan agung Paduka Rasul Muhammad ini pun lagi-lagi menarik perhatian
malaikat pemikul Arsy. Dari sekedar ketertarikan, mereka (malaikat pemikul
Arsy) pun akhirnya turut coba-coba melafalkannya. Ehh.., kok tenyata berat
Arsy yang mereka pikul semakin ringan saja. Karena itulah, sampai sekarang
malaikat pemikul Arsy selalu mewiridkan kalimat Subhanallah wal
Hamdulillah wa La Ilaha Illallahu wallahu Akbar wa La Haula wa La Quwwata Illa Billahil
‘Aliyyil ‘Adzim. (*)
waLlahu A’lam bis Showab.
Info menarik nih
BalasHapusselamat menikmati mbak Nunu
HapusPencerahan bagi saya, yang baru tahu asal muasalnya dari dzikir tersebut :)
BalasHapussaling berbagi wawasan mas..
HapusSaya mendengar kemudian membaca ini dua kali. Pertama, dari Pak Topek guru olga itu lo.... Saya rasa itu benar. :) Terimakasih mengingatkan cerita ini. *sayabakalbanyakkomenkayaknya
BalasHapusKhiasan al-kitab Bible artinya bijaksana, zabur, injil, taurat, alquranulkarim..
BalasHapusAda sumber rujukan kisahnya gak? Hadits atau apa gitu...
BalasHapusBagi yg penasaran akan sumber/rujukan/hadits kisah diatas persisnya, Salah satunya coba baca dikitab Tanbihu Al Ghofiliin. CMIIW...
BalasHapusاسمع يا اسرائيل. الرب الهنا رب واحد.
BalasHapusلكن لنا اله واحد الآب الذي منه جميع الاشياء ونحن له.ورب واحد يسوع المسيح الذي به جميع الاشياء ونحن به.