Minggu, 11 September 2022

Terj. Madarijus Su'ud (37)

 Ibn Qushoy. Nama aslinya adalah Mujammi'. Dinamai/dijuluki dengan Mujammi' (orang yang mengumpulkan) karena dengannya Allah mengumpulkan kabilah anak keturunan Fihr. 

Sedangkan asal-usul julukan Qushoy didapatkan karena Beliau dibesarkan ditempat yang jauh dari kaumnya (di Mekkah). Yakni di daerah kekuasaan Raja Qudho'ah. Sebuah daerah dalam wilayah Yaman. Pemimpinnya bernama Qudho'ah ibn Malik ibn Hamir ibn Saba.

Setelah ayahnya wafat, Qushoy dibawa oleh ibunya yang bernama Fatimah binti Sa'ad, dari Mekah menuju ke daerah Qudho'ah. 

Rabu, 07 September 2022

Madarijus Su'ud (36)

 Ibn 'Abdi Manaf. Beliau juga mendapat julukan (قَمَرُالبَطْحَاء) Pantulan Cahaya Bulan di Sungai yang Jernih. Karena ketampanannya. Wafat di Gaza (غزة). 

Nama aslinya adalah Mughiroh. Beliau mendapat julukan 'Abdu Manaf karena ketinggian/keluhuran pekertinya. Ada pula yang menduga, dijuluki 'Abdu Manaf karena perawakan Beliau yang tinggi. 

Beliau ini dalam silsilah Nabi, merupakan kakek Beliau yang ketiga. Sedangkan dalam silsilah'Utsman ibn 'Affan merupakan kakek keempat. Dan merupakan kakek kesembilan dalam silsilahnya Imam Syafi'i. 

Selasa, 06 September 2022

Terj. Madarijus Su'ud (35)

 Ibn Hasyim. Tidaklah Sayyid Hasyim berjalan melewati batu, tanah lapang, ataupun pepohonan, kecuali mereka berkata kepadanya;

"Berbahagialah wahai Hasyim, karena akan muncul dari keturunanmu, seorang yang menjadi penutup para Nabi dan Rosul"

Nama asli Beliau adala 'Amr. Mendapat julukan Hasyim karena Beliau pernah mencacah (يُهَشِمُ) daging, kemudian mengolahnya menjadi bubur untuk dibagikan kepada penduduk. Ketika daerahnya dilanda paceklik. 

Mengenai usianya, terdapat perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan Beliau wafat diusia 20 tahun. Pendapat yang lain mengatakan Beliau wafat diusia 25 tahun. 

Jumat, 02 September 2022

Terj. Madarijus Su'ud (34)

 Ibn 'Abdul Muthalib. Ia wafat di Burman [?] (برمان) bagian dari jalan ke Yaman. Kemudian dimakamkan di Hujun (حجون), dalam usia 110 tahun, sebagian riwayat ada yang mengatakan dalam usia 140 tahun. Dan pendapat terakhir inilah yang lebih diakui.

Nama aslinya adalah Syaibatul Hamdi. Dinamakan Syaibah (Rambut Uban) karena ketika dilahirkan, dirambutnya ada sehelai rambut yang berwarna putih. Sedangkan tambahan al-Hamdi pada namanya, merupakan isyarat bahwa Beliau kemudian hidup dan terpuji dilingkungannya. 

Sedangkan asal-usul panggilan Abdul Muthalib kepada Beliau bermula ketika Ia pulang bepergian dari Madinah menuju Mekkah bersama pamannya yang bernama Muthalib. Ketika itu, dari wajah Beliau memancar cahaya Rasulullah yang menerangi lembah-lembah dan bukit-bukit. Sehingga berdatanganlah berbagai rombongan kafilah dari tempat-tempat disekitarnya menghadap Muthalib. 

"Wahai Sayyid, siapakah orang yang bersamamu itu? Yang pancaran sinarnya menerangi bukit-bukit disekitarnya" tanya mereka kepada Sayyid Muthalib.

Dijawab oleh Muthalib "Dia adalah budakku"

Sehingga hebohlah segenap kafilah itu. Mereka bergumam sambil memuji Budaknya Muthalib. "Alangkah terangnya cahaya Budak Muthalib (Abdul Muthalib)" "Alangkah indahnya Budak Muthalib (Abdul Muthalib)". 

Sejak saat itu masyhurlah sebutan Budak Muthalib yang dalam bahasa Arab disebut Abdul Muthalib. 

Minggu, 21 Agustus 2022

Terj. Madarijus Su'ud (33)

Setelah membaca bismillah, hamdalah dan sholawat. Maka saya memulai ucapan saya, dalam menyusun untaian kalung mutiara dari nama-nama leluhur Nabi Muhammad, juga membentangkan kain indah bersulamkan kisah-kisah perjalanan Nabi dan pekerti Nabi yang mulia.  

Ialah Nabi Muhammad ibn 'Abdillah. Sayyid Abdullah yang menjadi ayah Nabi ini, ketika keluar pada siang hari, maka tubuhnya menguarkan aroma wangi misik (kasturi). Dan jika keluar pada malam hari, dari kedua matanya keluar cahaya terang bagaikan lampu. Sehingga penduduk Mekah menjulukinya sebagai Misbah al-Haram. Cahaya kota Mekah.