Sumber: budioso.blogspot.com |
didinmahardi.blogspot.com –
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung. (QS: Ali Imran; 104)
Walaupun sama-sama tidak memiliki maf’ul seperti ayat
sebelumnya (QS: An Nahl; 125), namun nuansa dan objek yang ingin dituju
ayat ini berbeda. Berbicara tentang nuansa, dapat kita rasakan bahwa tidak
terbersit kelembutan pada ayat di atas. Jika pada ayat sebelumnya ada kalimat “dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik” sekarang
tidak.
Hal itu karena maf’ul atau objek yang ingin dituju oleh ayat
ini berbeda dengan ayat sebelumnya. Jika objek pada ayat sebelumnya adalah
orang-orang yang belum berada pada jalan Allah, sekarang bukan lagi. Objek yang
ingin dituju oleh ayat di atas justru adalah orang-orang yang sudah berada
dijalan Allah. Oleh karena itulah nuansanya agak keras.
Banyak hal yang menunjukkan bahwa kita harus memperlakukan secara
berbeda antara saudara kita. Salah satu di antaranya adalah asnaf delapan
dalam zakat. Orang-orang yang baru masuk Islam dan imannya masih lemah
(mualaf), meskipun mereka kaya, tetap dibagikan zakat kepada mereka. Berbeda
dengan Muslimin yang sudah lama masuk Islam dan kaya.
Hal serupa juga pernah terjadi pada masa Rasulullah. Ketika perang
Hunain usai, rasulullah membagi-bagikan harta rampasan perang dengan nominal
yang cukup banyak (jika dibandingkan dengan harta yang dibagikan kepada kaum
muslimin sendiri) untuk orang-orang muallaf, dan para pemuka Makkah yang
baru masuk Islam. Hal tersebut bertujuan untuk menarik simpati dan mengukuhkan
iman para muallaf dan para pemuka Makkah tersebut.
Tidak perlu menunggu perang untuk mengaplikasikan teladan Rasulullah
tersebut. Karena memang saat ini sudah tidak zamannya peperangan. Tapi kita
bisa mengaplikasikannya dalam cara dakwah kita. Mengajak dengan penuh
kelembutan dan fleksibel asalkan tidak keluar dari koridor dan batasan-batasan
syariah. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar