Dari sabang sampai merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung memnyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
Lagu ciptaan R. Suharjo di atas mungkin dapat sedikit
menggambarkan betapa luas dan kayanya Indonesia. Terdiri dari ribuan pulau dan
mewarisi lebih dari seribu budaya merupakan bukti rill akan kekayaan dan
keberagaman Indonesia. Bukan itu saja. Indonesia hebat bukan hanya karena luas
negaranya yang memang luas. Juga bukan hanya karena ragam budayanya yang memang
banyak. Lebih dari itu, Indonesia hebat juga karena memiliki Sumber Daya
Manusia (SDM) yang hebat pula.
Cerita ini dimulai dari penggantian Dirut PT. Batan Teknologi
(sekarang PT. Industri Nuklir Indonesia) pada 2012. Dirut baru tersebut adalah
Dr. Ir. Yudiutomo Imardjoko.
PT. Industri Nuklir Indonesia yang ketika itu bernama PT.
Batan Teknologi bisa dikatakan sekarat. Bahkan mati. Pasalnya pada 2010 ada
larangan internasional untuk melakukan pengayaan uranium tingkat tinggi.
Khawatir jika disalahgunakan menjadi senjata nuklir.
Praktis sejak saat itu (2010) PT. Batan Teknologi mulai
sakit-sakitan. Sekarat dan mati. Berbagai cara sudah dilakukan untuk mempertahankan
PT. Batan Teknologi. Mulai dari mengubah proses pengayaan uranium menjadi
tingkat rendah, sampai mendatangkat Ahli dari Amerika. Tapi semuanya gagal.
Tidak berhasil.
Baru pada 2012 ada harapan baru yang muncul. Harapan itu
dibawa dan dihembuskan oleh Dirut baru PT. Batan Teknlogi. Dr. Ir. Yudiutomo
Imardjoko. Dibawah tangan emas Dr. Ir. Yudiutomo yang lulusan Fakultas Teknik
UGM itu, PT. Batan Teknologi tak hanya mampu bangkit dari kuburnya. Bahkan
begitu bangkit bisa langsung lari dan menguasai Asia.
Bersama Dr. Ing Kusnanto yang merupakan rekan sealmamaternya
di UGM yang kemudian juga diangkat menjadi Direktur Produksi, Dr. Ir. Yudiutomo
menemukan cara baru pengayaan uranium tingkat rendah. Bukan cara yang sudah
berkembang diduni sekarang ini. Tapi merupakan cara baru yang memang
benar-benar baru.
Dua Ilmuan Nuklir Indonesia |
Cara baru ini, meskipun mungkin kelak diketahui Ahli dari
Negara lainpun akan sulit ditiru. Mengingat rumus dan prosesnya yang rumit,
selain itu variabel-variabel angkanya tidak akan diungkap.
Dengan penemuan baru dua ilmuan kita itu, Indonesia berhasil
menjadi satu-satunya nagara di Asia yang mampu memproduksi radioisotop. Bahan
yang sangat penting untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit itu, kita yang
punya. Kini seluruh Negara di Asia datang ke PT. Batan Teknologi untuk
membelinya.
Australia dan Amerika, meskipun bisa memproduksinya, mereka
bukan pesaing kita. Tentu saja. Hal ini karena umur radioisotop ini cuma 60
jam. Jika Negara-negara Asia ingin membeli radioisotop ke Amerika, mereka harus berfikir dua kali.
Pertama karena jarak yang jauh yang tentu saja memakan lebih banyak biaya. Dan
kedua waktu perjalanan yang relative lama akan menghabiskan umur radioisotop
yang cuma 60 jam itu di perjalanan. Hmm,,, benar-benar pilihan yang sulit
bukan. Lebih baik beli ke Indonesia.
Cerita di atas sebenarnya sudah usang kawan. Cerita tahun
2012. Cerita PT. Batan Teknologi yang sakit-sakitan dan sekarat, sekarang
mungkin sudah mulai dilupakan. Bahkan mungkin juga belum banyak yang tahu kalau
Negara kita punya PT. Batan Teknologi (PT ini bukan milik swasta kawan, ini
milik Negara). Mungkin juga belum banyak yang tahu kalau kita punya banyak
ilmuan handal. Di antaranya ya ini, Dr. Ir. Yudiutomo Imardjoko dan Dr. Ing
Kusnanto. Dua ilmuan yang luar biasa. Ilmuan yang memiliki kemampuan manajerial
handal, intelektual, sekaligus entrepreneur. Indonesia hebat bukan?.
Sekarang sudah 2014 kawan. PT. Batan Teknologi sudah tidak
ada lagi. Namanya sudah diganti. PT. Industri Nuklir Indonesia. Bukan apa-apa.
Penggantian nama tersebut dimaksudkan untuk membedakan PT. Batan Teknologi
dengan Badan Teknologi Nuklir Nasional (BATAN).
Di tahun 2014 ini PT. Industri Nuklir Indonesia berencana
membangun pabrik pengayaan uranium untuk kebutuhan kedokteran di Amerika. PT.
Industri Nuklir Indonesia akan bekerjasama dengan perusahaan teknologi di
Amerika.
Saat ini PT. Industri Nuklir Indonesia sudah menguasai pasar
radioisotop di Asia. Dengan mendirikan pabrik pengayaan uranium di Amerika,
kita bisa menguasai pasar di Amerika juga. Memang tampaknya ini adalah ambisi
yang berlebihan. Tapi bukankah kita harus optimis?. Karena optimis adalah
setengah dari kemenangan. (*)
.
Artikel ini diikutkan dalam Kontes Ngeblog #Indonesia Hebat
Wow Indonesia hebat ya ... salut sama bapak2 itu ...
BalasHapussesuatu yang lama tidak kita sadari ya Mbak..
Hapusindonesia memang hebat..namun kenapa kehebatan indonesia jarang diekspos oleh media cetak maupun media online di negeri kita sendiri..........selamat berlomba..semoga menjadi yang terbaik...Keep happy blogging always…salam dari Makassar :-)
BalasHapussudah kok mas,, setiap hari senin saya selalu mengikuti rubrik manufacturing hope di harian jawa pos
HapusSejak dulu indonesia hebat
BalasHapusyupz..
Hapussaluttt deh.. INDONESIA HEBAT!
BalasHapusnegeri kita itu
HapusSemoga cerita ini mampu mengangkat semangat generasi muda bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini. Termasuk menjadi generasi hebat dari Indonesia hebat ini
BalasHapusaminnn...
Hapus. kalau pas jaman penjajahan para pendahulu memiliki ujar-ujar "merdeka atau mati"
. sekarang mungkin sudah saatnya kita mengganti ujar-ujar itu menjadi "belajar atau mati"
indonesia memang hebat
BalasHapushe emb..
HapusSelamat sudah jadi pemenang,,,,Indonesia memang hebat
BalasHapusSelamat ya om, dapet juara...
BalasHapusindonesia memang top markotop...
BalasHapus