Sumber gambar: wisatayogyakarta.net |
didinmahardi.blogspot.com – “Wes
ngerti dalan peteng, kok panggah dilewati to nduk....” Sudah tau jalan
gelap, kok masih dilewati to nduk (nduk: sapaan untuk anak perempuan). Ucap Ibu
Nyai Sepuh (Istri Almarhum KH. Hasyim Sholeh) ketika seorang kawan saya pamit
untuk melanjutkan kuliah ke Jogja.
Ucapan Ibu Nyai yang seperti itu
bukan tanpa alasan. Ada sabab musababnya. Ceritanya bermula ketika suatu hari
pada bulan Ramadhan, KH. Hasyim Sholeh dipanggil oleh Kyai Hamim Jazuli (Gus
Miek) untuk pergi ke Jogja. Diajak ketemuan disalah satu Masjid.
Sesampainya di Jogja, Mbah Hasyim
langsung menuju ke Masjid yang telah ditentukan tersebut. Dan karena tidak
menemukan Gus Miek di Masjid tersebut, Mbah Hasyim lantas mencari Gus Miek
dengan membuka kamar-kamar yang ada di sekitar Masjid (mungkin kamar kos).
Alangkah kagetnya, ketika membuka kamar-kamar tersebut, Mbah Hasyim menemukan
pasangan laki-laki dan perempuan. Hampir disetiap kamar. Padahal saat itu masih
dalam bulan Ramadhan.