Kamis, 18 Agustus 2022

Terj. MADARIJUS SU'UD (32)

 Ketika mushonnif menginginkan untuk mengawali pembahasan dalam fasal (bab) yang baru. Maka ia memisah keterangannya dengan sholawat dan salam kepada Nabi, manusia termulya. Begitulah kebiasaan Beliau. Setiap kali Beliau ingin berpindah dari pembahasan yang satu pada pembahasan lainnya, maka Beliau memisahkan dengan kata-kata sebagai berikut;

'attirillahumma qobrohul karim, bi 'urfin syadziyyin min sholati wa taslim.

Ya Allah, hujanilah kuburan Nabi yang mulya, dengan sholawat dan salam yang kesemuanya itu bagaikan aroma wewangian dari kayu gaharu.

Makna lain dari kata-kata di atas dapat pula diartikan sebagai berikut. Ya Allah, harumkanlah kuburan Nabi yang mulya, dengan kasih sayang dan penghormatan dariMu. Yang kesemuanya itu bagaikan aroma wewangian dari kayu gaharu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar