Seperti yang disyairkan oleh sebagian Ulama dengan bahr at-thowil:
Berpindah cahaya Nabi Pilihan, pemimpin seluruh umat (#) pada punggung Adam, bercahaya layaknya purnama.
Saat itu Adam melihat, para malaikat berbondong-bondong turun dari langit (#) kemudian sujud kepada Dzat yang Maha Mencipta.
Mereka mengumandangkan tasbih bersyukur kepada Sang Rabb (#) meluhurkan, memulyakan, dan memuji Sang Maha Penakluk.
Sungguh telah datang, dalam Injil keterangan sifatnya Nabi (#) begitu juga dalam Taurat juga kitab yang lainnya.
Ketika para malaikat mendatangi punggung Adam (#) kemudian sujud memulyakan Nur yang berkilauan.
Kemudian Adam bertanya "wahai Tuhanku, Nur itu milik siapa? (#) karena aku melihat malaikat mendatanginya berbondong-bondong"
Dijawab oleh Allah yang Maha Rahman "itu Nur Muhammad (#) Orang yang Aku pilih dari segenap manusia"
Maka Adam memohon "ya Rabbi sesungguhnya aku menginginkan (#) agar Engkau meletakkan Nur Muhammad di depanku, agar aku mudah melihatnya.
Letakkanlah Ia di jari telunjukku, begitu pula para pengiringnya (#) Abu Bakar di jari tengahku, Umar di jari manisku.
Dijari kelingkingku Utsman, pemilik cahaya dan sifat mulia (#) di jari jempol ada Ali, yang wibawa keagungannya bagaikan singa".
Sesungguhnya jika seorang Pemimpin memiliki sifat suci, maka suci pula sifat para sahabatnya (#) dialah Nabi Muhammad yang diiringi para sahabat mulia.