didinmahardi.blogspot.com – Saya
baru tau kalau di Yogyakarta ada yang namanya Drum Band misterius.
Padahal sudah satu setengah tahun lebih saya tinggal di Kota Budaya ini.
Teman-teman yang lain, yang sudah di Yogy lebih lama, ternyata juga banyak yang
belum tau. Entahlah, fenomena Drum Band misterius tampaknya memang sudah
jadi rahasia umum di Yogyakarta.
Pertama kali
saya mendengar istilah Drum Band misterius adalah malam jumat kemarin.
Seperti biasanya, jika malam jumat kliwon kami Alumni PP. Darul Huda Mayak
melakukan ziarah ke makam KH. Dalhar di Gunung Pring Muntilan Magelang.
Kegiatan ziaroh ini sudah tradisi dari Mayak. Dulu di Mayak kami juga selalu
ziaroh ke makam Kyai Hasan Besari di Tegalsari Ponorogo setiap malam jumat
kliwon.
Salah satu sudut keraton Yogyakarta. Sumber: id.wikipedia.org |
Pada malam
umat kliwon ini saya juga ziaroh ke Gunung Pring. Seperti biasanya. Saya
berangkat dengan seorang teman yang satu pondok dengan saya. Kahfi namanya.
Sebenarnya ada juga teman satu pondok lain yang sama-sama alumni Mayak. Tapi
berhubung dia masih ada acara lain, berangkatnya agak belakangan. Kami sudah
janjian bertemu di Gunung Pring jika tidak hujan.
Setelah
kehujanan dijalanan, akhirnya saya sampai juga di Gunung Pring. Langsung naik
ke puncak. Ternyata khudori sudah datang. Bersama temannya. Baru
ngobrol-ngobrol sebentar, rombongan dari LQ (PP. Luqmaniyah) datang. Tinggal
menunggu Kang Muchib selaku pemimpin dan yang biasanya memimpin mujahadah.
Ditunggu-tunggu,
Kang Muchib tidak kunjun datang. Yang datang malah Kang Arif teman yang sudah
ada janjian dengan saya itu. Sambil menunggu Kang Muchib kamipun ngobrol ngalor
ngidul. Nah dalam obrolan-obrolan itulah saya tau tentang Drum Band
misterius itu. Entah siapa yang mulai. Ternyata fenomena seperti itu tidak hanya
ada di Yogyakarta. Dibeberapa makam tertentu juga ada fenomena seperti itu.
Meskipun tidak musti Drum Band. Bisa juga suara gending-gending
jawa.
Setidaknya ada
dua versi tentang asal suara Drum Band misterius di Yogyakarta. Versi pertama
mengatakan bahwa itu adalah suara rombongan Ratu Laut Selatan yang mau ke
Gunung Merapi. Atau sebaliknya. Dari Gunung Merapi mau ke Laut Selatan. Versi
yang kedua mengatakan bahwa itu adalah suara tentara ghaib keraton yang sedang
patroli. Entahlah.
Fenomana Drum
Band misterius ini ternyata sudah berlangsung lama. Pernah suatu ketika
Kang Arif menanyakan perihal Drum Band misterius ini kepada nenek
pemilik warung soto di sebelah Pondok kami. Katanya fenomena itu sudah ada
sejak beliau masih kecil. Padahal, jika dilihat-lihat umur beliau sakarang
sudah sekitar 70 tahun lebih. Jika masa kecil yang beliau maksud adalah umur
sepuluh tahun, berarti Drum Band misterius sudah ada sejak 60 tahun yang
lalu. Sekitar tahun 1954 M.
Jam sudah
menunjukkan pukul satu dini hari. Kang Muchib belum juga datang. Atas
kesepakatan bersama akhirnya mujahadahpun dimulai. Yang mimpin Fairuz.
Ditengah-tengah mujahadah ada SMS masuk ke HP saya. Dari Kang Muchib. Katanya
beliau tidak bisa datang, sedang sakit. Dan tadi sudah telpon Fairuz katanya. Oalah,
kok nggak bilang dari tadi-tadi to Kang…
Mujahadah baru
selesai sekitar pukul setengah tiga dini hari. Saya langsung meluncur pulang.
Sampai di pondok sekitar pukul setengah empat pagi. Pikir saya kalau langsung
tidur pasti nanti nggak bisa sholat Shubuh. Maka saya putuskan untuk tidak
tidur, menanti subuh.
Untuk mengisi
waktu saya menyalakan laptop dan mengetik salam perkenalan yang akan saya
posting di kotareyog.com. Karena saat itu saya baru saja diterima sebagai
member di komunitas blogger Ponorogo tersebut. Ditengah-tengah mengetik,
tiba-tiba ada pesan masuk ke HP saya. Dari Kang Arif. “din, rungokno kae..”
(din, dengarkan itu..-Jawa) bunyi pesan tersebut. Lalu masih dalam menit yang
sama (03:34), kembali ada pesan masuk. Dari Kang Arif lagi. “piye?, krungu ra?”
(gimana? Dengar nggak?..-Jawa).
Mendapat SMS dari kang Arif tersebut, sontak
saya menghentikan aktivitas mengetik saya. Konsentrasi untuk mendengarkan.
Ternyata suaranya jika didengar sekilas tampak seperti suara kereta api. Tapi,
kita akan mendengarnya sebagai suara Drum Band jika mendengarkannya
dengan seksama. Bahkan ada suara terompetnya. Keterangan suara terompet ini
saya dapatkan dari Kang Kahfi. Ketika pagi harinya kami bercerita teng Drum
Band misterius. “Seperti suara gajah” katanya. (*)
Aku juga sering denger jam 2-3 pagi
BalasHapusweleh-weleh. . berarti saya nggak bohong kan hehe. .
Hapusjaman masih umur 5-8 tahun rumah saya di mlati sleman...tiap jam 3 ketukan tiang listrik tanda jam jaga ronda berakhir...selisih 5-7 menit bakal kedenger suara drumband nya...bahkan lewat didepan rumahku...pas aku terbangun mau ambil air minum suaranya tiba2 udah menjauh ke kampung sebelah..pas aku kembali lagi tidur ..5 menit kemudian lewat lagi...lantas aku yg masihkecilketakutan...ga berani ngedeketi...bahkan suara band nya melewati gang di celah samping kamarku...dan yg mendengar hanya aku...keluargaku tertidur...kalokata bapak itu dari aau...kalokata ibuk..itu arwah dari tmp kusumanegara yg mainkan alat musik itu
BalasHapushorror banget ya mas. . :-D
Hapus