Senin, 07 April 2014

Ada Inspirasi di Kamar Mandi


KEBIASAAN ANEH
Agatha Christie, penulis wanita
asal Inggris ini punya permintaan
khusus untuk kamar mandinya.
Sebab Christie menganggap bak
mandi adalah ruang kerja utamanya.
Di sana, Christie suka berendam di
dalam air hangat sambil melahap
apel dan menyusun plot yang rumit
untuk menciptakan sebuah buku.

 Hemm,,, aneh ya, susunan kalimat di atas memang bukan puisi.
Jadi jangan di anggap puisi ya.

Foto Christie di majalah eyd
Kalimat-kalimat di atas saya susun demikian bukan tanpa alasan. Apalagi cuma untuk cari sensasi. Alasannya sebenarnya agar susunan tulisannya sama dengan bentuk aslinya.

Tulisan di atas saya kutip dari majalah eyd edisi #8. Majalah yang terbit setiap satu setengah bulan sekali ini berhasil mencuri perhatian saya. Sudah lama sebenarnya majalah ini nangkring dikamar saya.  Tapi masih baru belakangan ini saya tertarik dan membacanya. Meskipun nggak semuanya saya baca. Cuma topic-topik tertentu saja.

Majalah tersebut sebenarnya punyanya Mas Arif. Tetangga kamar saya. Tapi sedang dipinjam oleh kawan satu kamar saya, Mas Hudiyatno namanya. Keperluannya mau buat cari inspirasi. Soalnya Mas Hudiyatno ini designer kawan. Kalau teman-teman dari salah satu UKM di kampus lagi mau ngadain acara, biasanya ya Mas Hudi ini yang diminta untuk men-design pamflet maupun spanduknya. Nggak cuma di kampus, di Pesantren, kalau ada hal-hal yang membutuhkan design grafis, maka Mas Hudi ini yang akan menjadi rujukan.

Nah,, baru-baru ini Mas Hudi lagi ada proyek baru. Proyek men-design majalah BEM-J Jurusannya Mas Hudi di Kampus. Makanya Mas Hudi butuh inspirasi dari majalah-majalah lain.

Mas Hudi ini orangnya itimewa kawan. Dari semua proyek design yang dia kerjakan, mulai dari organisasi-organisasi di kampus, sampai keperluan-keperluan di pesantren, Mas Hudi nggak menerima bayaran. Artinya semua proyek tersebut dia kerjakan secara sukarela. Ketika saya tanyai “kok mau buang-buang waktu dan menghabiskan tenaga mengerjakan design-design itu padahal nggak dibayar?.” Jawabannya cukup singkat. “Untuk belajar dan mengembangkan kemampuan design saya.”

Sampai disini, saya baru sadar, kalau ternyata tulisan saya di atas sudah terlalu ngelantur dan nggak jelas hehe.

Kembali ke majalah eyd. Majalah eyd ini unik kawan. Kalau umumnya majalah menyediakan gambar dengan artikel yang panjang-panjang, majalah eyd tidak. Tulisan-tulisan di majalah eyd tidak panjang-panjang (meskipun ada yang panjang juga sih). Kebanyakan tulisannya bersifat informatif. Ringkas, padat, dan menarik.  

Sampul dan isi Majalah eyd

Majalah eyd ini memang diperuntukkan bagi para pecinta buku. Tentu saja tulisan-tulisan didalamnya lebih banyak bersifat informatif. Mulai dari informasi buku-buku bagus yang pernah terbit dimasa lalu, buku-buku unik, perpustakaan-perpustakaan maupun toko buku dibilangan Yogyakarta, café-café yang asik buat nongkrong dan baca buku, sampai buku-buku yang akan terbit. Keren kan.. Dan sampai saat ini, majalah eyd masih diedarkan secara free. Alias gratis.

Udah cukup, gitu aja ulasan saya tentang majalah eyd. Semoga tetep bisa terus eksis dan tentu saja tetap gratis hehehe..

Sekarang ganti lagi ketopik lain. Kamar mandi. Seperti judul di atas.

Mengenai fungsi kamar mandi, tentu sudah jamak diketahui. Kamar mandi, fungsi utamanya tentu saja untuk mandi. Membersihkan, sekaligus menyegarkan badan. Tapi bagi saya, kamar mandi memiliki fungsi tambahan. Nggak tau kenapa, ketika dikamar mandi otak saya bisa bekerja begitu encernya. Hal-hal remeh yang awalnya tidak terpikirkan, tiba-tiba bisa menjadi hal penting yang layak saya tuliskan.

Tidak hanya itu, di kamar mandi saya juga bisa lebih ingat terhadap ide-ide yang pernah saya lupakan. Biasanya ide-ide itu muncul ketika saya sedang sikat gigi. Tangan saya memang sedang sibuk membersihkan gigi-gigi tuannya. Tapi pikiran saya tidak fokus pada hal itu. Pikiran saya mengembara kemana-mana dan menemukan banyak hal menarik.

Sayangnya, setelah keluar dari kamar mandi, ide-ide yang saya temukan itu menguap begitu saja. Mungkin ikut terserap oleh handuk ketika saya mengeringkan badan hehe. Nggak logis yak,. Logisnya, ide-ide tersebut menguap karena setelah saya keluar dari kamar mandi, tidak saya perhatikan lagi. Tidak ada tindak lanjut yang berarti, meskipun untuk sekedar menuliskan judul ide saya di note HP. Mungkin kedepannya saya harus bawa HP kekamar mandi. Agar kalau ada ide bisa langsung saya ketik (yang ini cuma bercanda kawan, HP saya cuma HP murahan yang nggak tahan air kalau kena guyur atau tiba-tiba terjun bebas ke bak mandi).          

Makanya saya langsung tertarik ketika membaca kebiasaan aneh Agatha Christie di majalah eyd. Alasannya tentu saja karena Christie memiliki sedikit kesamaan dengan saya. Sama-sama suka berfikir di kamar mandi. Bedanya, Christie menindak lanjuti kesukaannya itu denagn men-design kamar mandinya seara khusus. Kalau saya tidak. Atau mungkin belum. (DPM)       

13 komentar:

  1. Waw dari kamar mandi bisa jadi sebuah buku yah hehehhee
    Nice post :)

    BalasHapus
  2. kalau kyk gitu bisa berlama2 di kamar mandi, ya. Pantesan py kamar mandi khusus, kasian kl sp byk yg antre :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo ada yang antri sekalian buat latihan kesabaran

      Hapus
  3. wahh Mas Hudi baik banget yah :) dia bekerja tanpa mau menerima bayaran.. keren dah (y)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe.. ini masalah prinsip dan orientasi kayaknya

      Hapus
  4. benar sob, karena kebiasaan menyanyi dikamar mandi sebelum mandi kali aja ada bakat jadi penyanyi top, berarti kamar mandi yang sebagai sumbernya,,hehehe

    BalasHapus
  5. Tapi fotonya kok enggak seperti sedang di kamar mandi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau di kamar mandi, terus fotografernya siapa dong??

      Hapus
  6. selamat pagi, gan.... keren nih kisah inspirasinya .... :) salam kenal ....

    BalasHapus
  7. Selama belum di dalam kubur inspirasi akan selalu ada hehe

    BalasHapus
  8. Terima kasih mas Didin sudah berkunjung ke blog saya. Ada salah satu teman saya yang juga sering seperti itu. Tiba-tiba muncul ide-ide. Hehe sering dia bawa kertas kecil dan bolpoin saat kekamar mandi. Tapi munculnya ide itu bukan pas ketika gosok gigi atau apalah, tetapi waktu nongkrong di wc.
    Saya tau begini karena sempat nanya dia, "Kamu kok lama sekali sich kekamar mandinya?"
    hehe.. ternyata sambil nulis.

    BalasHapus