Minggu, 21 Februari 2016

Menengok 'Semacam' Car Free Day di Ponorogo

Senam minggu pagi di Dalan Anyar


Dalan Anyar, atau jalan baru jika di translate dalam bahasa Indonesia, selalu punya daya tarik tersendiri bagi masyarakat Ponorogo. Baik anak-anak, remaja, yang muda, dewasa, bahkan yang sepuh sekalipun. Tak heran, karena Dalan Anyar seperti selalu menyambut dengan hangat siapapun yang mendatanginya.

Dihari-hari tertentu dalan yang tak seberapa panjangnya ini disulap menjadi arena balapan. Baik resmi maupun yang liar. Pada hampir setiap malam Dalan Anyar selalu menjadi tempat nongkrog yang asyik bagi muda-mudi. Merembukkan hal-hal penting atau sekedar ngobrol ngalor ngidul ditemani secangkir kopi plus gorengannya. Kalau minggu pagi, bisa menjadi lokasi car free day dengan tetap ada motor dan mobilnya yang berseliweran. Aneh memang.

Suasana minggu pagi di Dalan Anyar memang plek banget dengan suasana car free day seperti di kota-kota lain. Orang-orangnya, pedagang-pedagangnya, suasananya, pokoknya plek banget. Bedanya car free day di Ponorogo ini bukan car free day. Lah kok? Itu buktinya masih ada motor dan mobil yang berseliweran. Artinya, suasana pagi di Dalan Anyar ini pyur atas prakarsa masyrakat sendiri. Dan tampaknya memang tidak ada campur tangan dari pihak pemkab sama sekali.

Kan keren kalau pihak pemkab (instansi yang terkait tentunya) memperhatikan fenomena pagi ini. Terus diresmikan sekalian kawasan Dalan Anyar jadi kawasan car free day. Biar suasana minggu pagi lebih maksimal. Tidak seperti sekarang-sekarang ini, pengennya duduk-duduk menikmati segarnya alam pagi, eh brem bremm bremm... ada asap knalpot lewat. Huft. Nggak asyik banget kan.

Selain pemkab, masyarakat mbok ya rodok sadar sitik. Pernah sekali waktu saya lewat dalan anyar sekitar jam 09 pagi lebih. Kuantitas masyarakatnya memang sudah surut, cenderung sepi malahan. Tapi surutnya mereka itu meninggalkan sampah. Hemm. Lah ini mentalnya kok nggak handarbeni blas. Ra rumongso nduweni. Mau menikmati tapi tidak mau merawat. Ponorogo memang punya siapa? Petugas kebersihannya saja? Kan bukan to.

Mungkin jarang yang tahu, kalau sekitar jam 03:00-04:00 pagi, menjelang azan subuh, itulah waktu kerja petugas kebersihan. Menyapu dan membersihkan sampah-sampah kita yang tidak tahu diri ini. Kita mungkin tidak sadar, taunya kalau pagi-pagi berangkat sekolah, ngampus, kerja, atau mengantar anak ke sekolah, ya jalan-jalan sudah bersih saja. Lupa kalau kemarin ada sampah disini dan disitu.

Lain dalan anyar, lain pula malioboro. Dalan anyar di Ponorogo, malioboro di Jogja. Kalau malioboro terkenal karena sisi historisnya, dalan anyar karena letak strategisnya. Yang jelas keduanya sama-sama jalan. Panjangnya pun tak jauh beda. Bahkan dalan anyar lebih lebar dari malioboro. Karena malioboro cuma satu arah dan dalan anyar dua. Suasananya pun lebih asri dalan anyar kok, itu di kiri kanan jalan masih banyak pohon-pohon rindangnya. Dengan sedikit polesan, dalan anyar mungkin bisa lebih eksotik dari malioboro yang legendaris itu.

Pertanyaannya, siapa yang akan memoles?

Ponorogo, 21 Februari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar