Kamis, 03 April 2014

Indonesia Hebat; dari Mayat sampai Berlari Cepat


Dari sabang sampai merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung memnyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
Lagu ciptaan R. Suharjo di atas mungkin dapat sedikit menggambarkan betapa luas dan kayanya Indonesia. Terdiri dari ribuan pulau dan mewarisi lebih dari seribu budaya merupakan bukti rill akan kekayaan dan keberagaman Indonesia. Bukan itu saja. Indonesia hebat bukan hanya karena luas negaranya yang memang luas. Juga bukan hanya karena ragam budayanya yang memang banyak. Lebih dari itu, Indonesia hebat juga karena memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang hebat pula.
Cerita ini dimulai dari penggantian Dirut PT. Batan Teknologi (sekarang PT. Industri Nuklir Indonesia) pada 2012. Dirut baru tersebut adalah Dr. Ir. Yudiutomo Imardjoko.
PT. Industri Nuklir Indonesia yang ketika itu bernama PT. Batan Teknologi bisa dikatakan sekarat. Bahkan mati. Pasalnya pada 2010 ada larangan internasional untuk melakukan pengayaan uranium tingkat tinggi. Khawatir jika disalahgunakan menjadi senjata nuklir.
Praktis sejak saat itu (2010) PT. Batan Teknologi mulai sakit-sakitan. Sekarat dan mati. Berbagai cara sudah dilakukan untuk mempertahankan PT. Batan Teknologi. Mulai dari mengubah proses pengayaan uranium menjadi tingkat rendah, sampai mendatangkat Ahli dari Amerika. Tapi semuanya gagal. Tidak berhasil.
Baru pada 2012 ada harapan baru yang muncul. Harapan itu dibawa dan dihembuskan oleh Dirut baru PT. Batan Teknlogi. Dr. Ir. Yudiutomo Imardjoko. Dibawah tangan emas Dr. Ir. Yudiutomo yang lulusan Fakultas Teknik UGM itu, PT. Batan Teknologi tak hanya mampu bangkit dari kuburnya. Bahkan begitu bangkit bisa langsung lari dan menguasai Asia.
Bersama Dr. Ing Kusnanto yang merupakan rekan sealmamaternya di UGM yang kemudian juga diangkat menjadi Direktur Produksi, Dr. Ir. Yudiutomo menemukan cara baru pengayaan uranium tingkat rendah. Bukan cara yang sudah berkembang diduni sekarang ini. Tapi merupakan cara baru yang memang benar-benar baru.
Dua Ilmuan Nuklir Indonesia
Cara baru ini, meskipun mungkin kelak diketahui Ahli dari Negara lainpun akan sulit ditiru. Mengingat rumus dan prosesnya yang rumit, selain itu variabel-variabel angkanya tidak akan diungkap.
Dengan penemuan baru dua ilmuan kita itu, Indonesia berhasil menjadi satu-satunya nagara di Asia yang mampu memproduksi radioisotop. Bahan yang sangat penting untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit itu, kita yang punya. Kini seluruh Negara di Asia datang ke PT. Batan Teknologi untuk membelinya.
Australia dan Amerika, meskipun bisa memproduksinya, mereka bukan pesaing kita. Tentu saja. Hal ini karena umur radioisotop ini cuma 60 jam. Jika Negara-negara Asia ingin membeli radioisotop ke  Amerika, mereka harus berfikir dua kali. Pertama karena jarak yang jauh yang tentu saja memakan lebih banyak biaya. Dan kedua waktu perjalanan yang relative lama akan menghabiskan umur radioisotop yang cuma 60 jam itu di perjalanan. Hmm,,, benar-benar pilihan yang sulit bukan. Lebih baik beli ke Indonesia.
Cerita di atas sebenarnya sudah usang kawan. Cerita tahun 2012. Cerita PT. Batan Teknologi yang sakit-sakitan dan sekarat, sekarang mungkin sudah mulai dilupakan. Bahkan mungkin juga belum banyak yang tahu kalau Negara kita punya PT. Batan Teknologi (PT ini bukan milik swasta kawan, ini milik Negara). Mungkin juga belum banyak yang tahu kalau kita punya banyak ilmuan handal. Di antaranya ya ini, Dr. Ir. Yudiutomo Imardjoko dan Dr. Ing Kusnanto. Dua ilmuan yang luar biasa. Ilmuan yang memiliki kemampuan manajerial handal, intelektual, sekaligus entrepreneur. Indonesia hebat bukan?.
Sekarang sudah 2014 kawan. PT. Batan Teknologi sudah tidak ada lagi. Namanya sudah diganti. PT. Industri Nuklir Indonesia. Bukan apa-apa. Penggantian nama tersebut dimaksudkan untuk membedakan PT. Batan Teknologi dengan Badan Teknologi Nuklir Nasional (BATAN).
Di tahun 2014 ini PT. Industri Nuklir Indonesia berencana membangun pabrik pengayaan uranium untuk kebutuhan kedokteran di Amerika. PT. Industri Nuklir Indonesia akan bekerjasama dengan perusahaan teknologi di Amerika.
Saat ini PT. Industri Nuklir Indonesia sudah menguasai pasar radioisotop di Asia. Dengan mendirikan pabrik pengayaan uranium di Amerika, kita bisa menguasai pasar di Amerika juga. Memang tampaknya ini adalah ambisi yang berlebihan. Tapi bukankah kita harus optimis?. Karena optimis adalah setengah dari kemenangan. (*)  
.
Artikel ini diikutkan dalam Kontes Ngeblog #Indonesia Hebat

15 komentar:

  1. Wow Indonesia hebat ya ... salut sama bapak2 itu ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. sesuatu yang lama tidak kita sadari ya Mbak..

      Hapus
  2. indonesia memang hebat..namun kenapa kehebatan indonesia jarang diekspos oleh media cetak maupun media online di negeri kita sendiri..........selamat berlomba..semoga menjadi yang terbaik...Keep happy blogging always…salam dari Makassar :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah kok mas,, setiap hari senin saya selalu mengikuti rubrik manufacturing hope di harian jawa pos

      Hapus
  3. Sejak dulu indonesia hebat

    BalasHapus
  4. Semoga cerita ini mampu mengangkat semangat generasi muda bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini. Termasuk menjadi generasi hebat dari Indonesia hebat ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. aminnn...
      . kalau pas jaman penjajahan para pendahulu memiliki ujar-ujar "merdeka atau mati"
      . sekarang mungkin sudah saatnya kita mengganti ujar-ujar itu menjadi "belajar atau mati"

      Hapus
  5. Selamat sudah jadi pemenang,,,,Indonesia memang hebat

    BalasHapus
  6. Selamat ya om, dapet juara...

    BalasHapus
  7. indonesia memang top markotop...

    BalasHapus