Rabu, 12 Februari 2014

Serpihan-serpihan Kecil Tentang Saya.

Foto terbaru 2014

didinmahardi.blogspot.com – Nama lengkap saya Didin Putra Mahardi. Biasa dipanggil Didin. Nggak usah tanya artinya Didin. Karena sudah saya tanyakan secara khusus ke orang yang membuat nama tersebut. Tetap tidak ada artinya. Sayapun pasrah. Tapi kalau Mahardi, saya tau artinya. Itu gabungan dari nama kedua orang tua saya. Edi dan Hartini.
Saya lahir di Kota Reog Ponorogo. Menjadi anak kedua dari tiga bersaudara. Sedangkan tanggal dan tahun kelahiran saya kalau menurut akta kelahiran dan KTP, adalah tanggal 12 Maret 1994.
Ketika usia saya tiga tahun, Ayah dan Ibu pergi ke Kalimantan Barat. Mengikuti program Transmigrasi. Tentu saja saya dan adik saya (yang ketika itu baru berusia beberapa bulan) ikut. Hanya kakak yang masih tinggal di Jawa, dititipkan pada bibik saya dari pihak ayah.
Dikalimantan, alamat tempat tinggal kami di Sarana Pemukiman (SP) tujuh Bukit Gajah, Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang. Sebuah desa terpencil yang untuk menjangkau sarana prasarananya memerlukan perjalanan jauh saat itu. Didesa inilah saya bermain dan tumbuh. Bersama teman-teman yang juga mengikuti orang tuanya transmigrasi.
Saya tidak pernah mengikuti pendidikan TK. Karena belum ada pendidikan TK di desa saya saat itu. Otomatis saya langsung masuk SD. Tepatnya di SDN 2 Bukit Gajah.
Pada tahun 2004 ketika saya masih kelas empat SD, ayah pindah ke Plasmen. Sebuah sarana pemukiman untuk karyawan tempat ayah bekerja saat itu. Tentu saja sekolah saya juga ikut pindah. Kali ini saya sekolah di SD Swasta, saya lupa apa nama SD tersebut. Karena saya sekolah disitu hanya beberapa bulan. Sebelum kemudian ayah pindah lagi ke Kalimantan Tengah.
Masih ditahun yang sama (2004), ayah pindah ke Kalimantan Tengah. “Perkebunan sawit di sana lebih menjanjikan” katanya. Dan di Kalimantan Tengah inilah saya menyelesaikan pendidikan SD saya di SDN 2 Riam Durian (kalau tidak salah SD tersebut sekarang berganti nama menjadi SDN 1 Sukamulya). SD tersebut terletak di Desa Sagu, Kecamatan Kotawaringin Lama, dan Kabupaten Kotawaringin Barat.
Lulus SD tahun 2006, saya pulang ke Jawa. Melanjutkan sekolah ke Pesantren. Tepatnya di PondokPesantren Darul Huda Mayak Ponorogo. Keinginan sekolah di Pesantren ini sudah saya pendam sejak sekitar kelas 4 SD. Meskipun niat saya saat itu bukan untuk belajar agama. Tapi ingin belajar berbagai ilmu kesaktian seperti yang banyak ditampilkan televise. Hehehe… namanya juga anak-anak (belakangan baru saya ketahui bahwa ilmu-ilmu semacam itu bukan focus utama pesantren, bahkan ada beberapa pesantren yang melarang diajarkannya berbagai ilmu kesaktian, termasuk pesantren yang menjadi almamater saya ini).
Awalnya pesantren tujuan saya bukan Darul Huda Mayak. Tapi Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Keinginan untuk menuntut ilmu di Jombang inipun harus kandas. Karena Ibu tidak merestui. Menurut beliau Jombang terlalu jauh untuk ukuran saya yang masih anak-anak.
Meskipun tidak jadi ke Jombang, saya tidak menyesal. Bahkan saya merasa bangga pernah Nyantri di PP. Darul Huda Mayak. Kebanggaan saya itu bukan tanpa alasan.
Salah satu yang menjadi kebanggan saya adalah berimbangnya kualitas pendidikan diniyyah dan dunyawiyah di PP Darul Huda Mayak. Tidak seperti pesantren-pesantren lainnya yang hanya fokus pada satu hal saja. Kalaupun ada pesantren yang memberikan pendidikan diniyah dan dunyawiyah sekaligus, jarang sekali yang keduanya bisa berjalan berimbang. Bisa diniyahnya yang kalah, atau dunyawiyahnya yang terbenggalai.
Tahun 2012 saya lulus (bukan tamat) dari Madrasah Miftahul Huda, bersamaan dengan kelulusan saya dari MA. Darul Huda. Ada perbedaan antara makna LULUS dan TAMAT dalam Madrasah Miftahul Huda. Lulus, berarti memang benar-benar lulus, dengan nilai yang bagus, kemampuan yang memadai, dll, hehehe…. Biasanya hanya ada segelintir santri yang bisa lulus dari Madrasah Miftahul Huda. Alhamdulillah saya menjadi salah satunya. Sedangkan Tamat, adalah sebutan untuk santri yang sudah menyelesaikan pendidikannya di Madrasah Miftahul Huda selama enam tahun.
Selesai dari PP. Darul Huda Mayak, saya melanjutkan kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Prodi Ekonomi Syariah. Tak hanya kuliah, saya juga masih berusaha menambah wawasan keislaman saya di Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul Mubtadi-ien. Sampai sekarang 2014 (*)

 Link terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar